iMSPORT.TV – Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian, untuk mencari solusi agar bisa digelar sejumlah cabang olahraga, seperti sepak bola, basket, dan voli. Rabu (03/02).
“Dalam 1-2 hari ini saya bakal berkoordinasi dengan kapolri,” kata dia.
Meski begitu, Amali menekankan penerapan protokol kesehatan yang ketat, Pemerintah dan Kepolisian memiliki sikap yang sama, yakni tidak ingin digelarnya kompetisi menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 akibat adanya kerumunan.
Dirinya akan memanggil operator kompetisi dan pengurus cabang-cabang olahraga, untuk mendapatkan penjelasan detail konsep protokol kesehatan dalam pelaksanaan turnamennya.
Menpora dan Polisi Tunggu Mekanisme Protokol Tiap Cabang Olahraga
“Saya akan minta mereka memaparkan lagi untuk bisa memberi rekomendasi ke pihak Polri. Polisi pasti minta rekomendasi dari kami sebagai pegangan,” kata dia.
Kepala Bidang Kerja Sama Badan Intelijen Keamanan Markas Besar Kepolisian RI, Komisaris Besar Budi Sajidin mengatakan pihak kepolisian bisa saja memberikan izin penyelenggaraan kompetisi, namun, izin tersebut bisa terealisasi jika telah ada kesepakatan antara pemangku kepentingan dan kepolisian.
Ia mencontohkan, bahwa kondisi serupa juga terjadi saat penyelenggaraan Pilkada 2020. Meski ada larangan keramaian, akhirnya bisa mendapatkan izin, sehingga masih bisa diselenggarakan dengan standar-standar tertentu yang telah disepakati antara kepolisian dan Komisi Pemilihan Umum.
“Pilkada sudah ada kesepakatan yang dibuat. Kemungkinan ini juga perlu kesepakatan nanti dibuat dari Satgas COVID-19, Kemenpora, KONI, dan cabor. Ini yang akan dibahas. Tapi kemungkinan dari pihak Polri saat ini hanya akan memberi izin untuk kegiatan yang tanpa penonton. Jadi tolong kesepakatan ini dibangun seperti pilkada yang akhirnya bisa dilaksanakan,” ujar dia.
Budi meminta para operator liga untuk kembali mengajukan permohonan kepada Mabes Polri disertai petunjuk teknis dan protokol kesehatan yang akan diterapkan.
“Larangan bukan harga mati. Ke depan kompetisi olahraga bisa dilaksanakan dengan standar protokol kesehatan yang ketat,” kata Budi.
Baca :