iMSPORT.TV – Khabib Nurmagomedov membutuhkan waktu empat tahun setelah pertama kali menjalani debutnya di UFC pada 2012, baru pada UFC 2018 di kelas ringan UFC berhasil menang atas Al laguinta dengan menang angka. Kini Khabib ingin pensiun dengan status tak terkalahkan.
Setelah menjadi juara UFC, Khabib ternyata tidak berpikir untuk lama-lama menikmatinya. Usai dua pertarungan mempertahankan gelar juara melawan Conor McGregor dan Dustin Poirier, Khabib mulai membicarakan rencana pensiun.
Khabib menilai durasi waktunya di UFC hanya tinggal 1-2 pertarungan. Karena itu, yang perlu dilakukan ia saat ini adalah memastikan pensiun dengan tetap mempertahankan status tak terkalahkan.
Khabib: Raja UFC yang Ingin Mundur Tanpa Noda
“Sejujurnya saya tidak tahu. 30-0 akan terlihat bagus. 30-0 akan jadi rekor hebat, ini seperti Mayweather di MMA. Kita lihat saja nanti, saya hampir meraihnya,” ujar Khabib kepada Yahoo Sports dikutip dari BJ Penn.
“Tidak ada yang tahu? Oke, saya menghabiskan Justin Gaethje, saya mengalahkan satu petarung lagi, saya dominasi dia. Saya pikir nama saya akan selalu ada dalam buku sejarah,” sambung Khabib.
Meski ingin mempertahakan status tak terkalahkan, bukan berarti Khabib memilih bermain aman. Khabib terus meladeni penantang nomor satu di kelas ringan. Saat ini status tersebut jadi milik Justin Gaethje.
Duel Khabib vs Gaethje bakal berlangsung di UFC 254, Minggu (25/10), jadi salah satu tantangan berat dalam perjalanan karier Khabib.
Gaethje adalah sosok petarung dengan pukulan keras dan mematikan lewat rekor 19 KO/TKO dari 22 kemenangan yang ia dapatkan. Tak sampai di situ, Gaethje juga punya bekal ilmu gulat sehingga ia punya peluang menandingi Khabib dalam ground fighting.
Khabib jelas sudah jadi bagian dari legenda MMA dengan keberhasilan menunjukkan dominasi dalam pertarungan lewat ground fighting andalannya.
Namun bila Khabib bisa pensiun dengan status tak terkalahkan, namanya bakal makin harum dan dikenang untuk waktu lebih lama.
Dengan demikian, Khabib bakal berhenti jadi raja karena ia turun dengan sukarela dan berstatus tanpa noda. Bukan raja yang diturunkan dengan paksa karena kalah dari lawan bertarungnya.
Reporter : Tempo
Baca juga :
