Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penakluk Perancis di Piala Dunia 2002 Meninggal Dunia di Usia 42 Tahun

iMSPORT.TV – Mantan gelandang tim nasional Senegal, Papa Bouba Diop meninggal dunia dalam usia 42 tahun, di Paris. Dilansir dari akun twitter resmi FIFA World Cup yang menuliskan ucapan belasungkawa, Ahad (29/11/2020).

“FIFA berbelasungkawa mendengar kabar meninggalnya legenda Senegal Papa Bouba Diop. Selamanya pahlawan Piala Dunia,” demikian pernyataan FIFA pada Ahad, 29 November 2020.

Baca Juga : Seorang atlet sudah pasti sehat dan jauh dari kata sakit. Tapi kenapa Atlet tetap terpapar Covid-19? – Cerita Elwe

 

Penakluk Perancis di Piala Dunia 2002 Meninggal Dunia di Usia 42 Tahun

 

Belum ada keterangan resmi mengenai penyebab kematian Bouba Diop, tetapi berbagai media melaporkan bahwa mantan pemain Fulham dan RC Lens itu sudah lama sakit-sakitan.

Sementara itu, L’Équipe menulis Diop meninggal karena Charcot disease, sejenis penyakit yang menyerang saraf dan membuat penderitanya merasakan mati rasa pada sendi.

Diop tercatat dalam sejarah sebagai pencetak gol perdana pada putaran final Piala Dunia 2002 yang digelar di Korea Selatan dan Jepang. Saat itu, ia mengantarkan Senegal mengalahkan juara bertahan Prancis 1-0.

Selain itu, ia juga mencetak dua gol di laga pamungkas melawan Uruguay, yang berakhir 3-3 dan membawa Senegal menjuarai Grup A saat itu. Hingga di babak perempat final akhirnya disingkirkan Turki melalui babak tambahan waktu.

Sepanjang kariernya, Diop bisa dibilang tak penah membela tim besar. Kiprahnya hanya berkutat di klub-klub macam Neuchatel Xamax, Grasshopper, Lens, Fulham, Portsmouth, AEK Athens, West Ham United, dan Birmingham City.

Papa Bouba Diop memiliki postur tubuh tinggi besar. Tingginya mencapai 1.95 cm. tentunya sangat kuat dan begitu dominan dalam duel udara. Diop pun sering dibanding-bandingkan dengan legenda Arsenal, Patrick Vieira.

Melawannya di lini tengah jelas sebuah perkara yang sulit. Hal ini pun diakui oleh legenda Manchester United, Paul Scholes.

Mereka biasa memanggilnya The Wardrobe! Anda terlibat secara fisik dengannya dan Anda membuang-buang waktu. Saya selalu menganggapnya sebagai pemain yang canggung untuk dilawan. Ia bukan seorang Vieira, tentu saja tidak, tapi ia masih memiliki bakat,” puji Scholes. (amr)

Baca Juga :

Leave a comment

Get the best blog stories
into your inbox!